LAPORAN BIOLOGI
Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan Dan Perkembangan Tumbuhan Kacang
Hijau
Disusun oleh :
1. Titik Nasiroh (04)
2. Khairuddin
Hindra S (11)
3. Mega
Hafidha (12)
Kelas : XII.MIA.5
SMA N 1 WATES
Jalan Terbahsari No.1, Wates,
Kulon Progo
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb
Segala
puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah dan karunia-Nya sehingga makalah ini dapat tersusun.
Makalah
ini disusun untuk melaporkan hasil diskusi kelompok kami tentang Pengaruh
cahaya terhadap pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan kacang hijau juga untuk
melaksanakan tugas dari Bapak Basuki S.Pd selaku guru mata pelajaran Biologi.
Kami berharap semoga dengan terselesaikannya laporan ini dapat menjadi
titik tolak kami untuk menjadi lebih maju dan bersungguh-sungguh. Kami juga
berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca dalam menuju perubahan,
Amin.
Kami sadar bahwa
dalam penulisan laporan
ini tentunya banyak kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, saran dan kritik
yang
sifatnya membangun dari setiap pembaca kami harapkan, demi kesempurnaan makalah
ini
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Wates , 31 Agustus 2015
Penyusun
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tumbuhan adalah makhluk hidup yang mempunyai ciri
sebagaimana makhluk hidup lainnya. Salah satu ciri tumbuhan adalah mengalami
pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan pada tanaman dapat dilihat dari makin
besarnya suatu tanaman yang disebabkan oleh jumlah sel yang bertambah banyak
dan bertambah besar.dan bersifat tidak dapat balik (irreversible). Selain
tumbuh, tanaman juga mengalami perkembangan. Perkembangan adalah peristiwa
biologis menuju kedewasaan tidak dapat dinyatakan dengan ukuran tetapi dengan
perubahan bentuk tubuh (metamorfosis) dan tingkat kedewasaan.
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua proses yang
berjalan secara stimultan (pada waktu yang bersamaan). Perbedaannya terletak
pada faktor kuantitatif karena mudah diamati, yaitu perubahan jumlah dan
ukuran. Sebaliknya perkembangan dapat dinyatakan secara kualitatif karena
perubahannya bersifat fungsional.
Tumbuhan yang masih kecil, belum lama muncul dari biji
dan masih hidup dari persediaan makanan yang terdapat di dalam biji, yang
dinamakan kecambah (plantula). Awalperkecambahan dimulai dengan berakhirnya
masa dormansi. Masa dormansi adalah berhentinya pertumbuhan pada tumbuhan
dikarenakan kondisi lingkungan yang tidak sesuai. Berakhirnya masa dormansi
ditandai dengan masuknya air ke dalam biji suatu tumbuhan, yang disebut dengan
proses imbibisi. Imibibisi ini terjadi karena karena penyerapan air akibat
potensial air yang rendah pada biji yang kering. Air yang berimbibisi
menyebabkan biji mengembang dan memecahkan kulit pembungkusnya dan juga
memicu perubahan metabolik pada embrio yang menyebabkan biji tersebut
melanjutkan pertumbuhan. Enzim-enzim akan mulai mencerna bahan-bahan yang
disimpan pada endosperma atau kotiledon, dan nutrien-nutriennya dipindahkan ke
bagian embrio yang sedang tumbuh.
Biji dapat berkecambah karena di dalamnya terdapat embrio
atau lembaga tumbuhan. Embrio atau lembaga tumbuhan mempunyai tiga bagian,
yaitu akar lembaga/calon akar (radikula), daun lembaga (kotiledon), dan bayang
lembaga (kaulikulus).
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
tanaman, salah satunya, yaitu faktor cahaya. Cahaya kelihatannya merupakan
petunjuk utama yang memberi tahu benih bahwa ia telah menembus tanah. Kita
dapat menipu biji kacang hijau, sehingga biji mengecambahkan biji dalam
kegelapan.
Dari keadaan tersebut, kami termotivasi untuk melakukan
pengamatan terhadap pertumbuhan biji kacang hijau didua tempat berbeda yaitu di
tempat gelap dan terang. Pemilihan tempat ini sudah melalui pertimbangan pada
beberapa faktor. Untuk itu kami membuktikannya dengan melakukan
pengamatan seperti yang tercantum pada laporan ini.
B. Rumusan
Masalah
Rumusan masalah dari praktikum ini
adalah sebagai berikut.
1. Apakah cahaya dapat mempengaruhi
pertumbuhan biji kacang hijau ?
2. Adakah perbedaan pertumbuhan biji
kacang hijau di dua tempat, yaitu di tempat terang dan dtempat gelap ?
3. Faktor apa sajakah yang mempengaruhi
pertumbuhan kacang hijau yang diletakkan didua tempat?
C. Tujuan
Praktikum
Tujuan dilakukannya praktikum ini
adalah sebagai berikut.
1. Mengetahui pengaruh cahaya terhadap
pertumbuhan biji kacang hijau
2. Mengetahui perbedaan pertumbuhan
biji kacang hijau di dua tempat berbeda (tempat terang dan tempat gelap)
3. Mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan biji kacang hijau di dua tempat.
D. Manfaat Praktikum
Beberapa manfaat yang bisa kita peroleh dari
percobaan/penelitian yang kita lakukan yaitu manfaat bagi siswa dengan adanya
praktikum ini yaitu pengetahuan siswa tentang faktor cahaya dalam
mempengaruhi pertumbuhan tanaman khususnya kacang hijau.
BAB II
DASAR TEORI DAN HIPOTESIS
A. Dasar Teori
1. Pengertian pertumbuhan dan
perkembangan
Pertumbuhan dapat diartikan sebagai
suatu proses pertambahan ukuran atau volume serta jumlah sel secara
irreversible, atau tidak dapat kembali ke bentuk semula. Sedangkan Perkembangan
adalah peristiwa perubahan biologis menuju kedewasaanm tidak dapat dinyatakan
dengan ukuran tetapi dengan perubahan bentuk tubuh (metamorfosis) dan tingkat
kedewasaan.
Pada proses pertumbuhan selalu
terjadi peningkatan volume dan bobot tubuh peningkatan jumlah sel dan
protoplasma. Berbeda dengan pertumbuhan, perkembangan bukan merupakan besaran
sehingga tidak dapat diukur. Perkembangan pada tumbuhan diawalai sejak terjadi
fertilisasi. Calon Tumbuhan akan berubah bentuk dari sebuah telur yang dibuahi
menjadi zigot, embrio, dan akhirnya menjadi sebatang pohon. Proses pertumbuhan dan
perkembangan pada tumbuhan diawali dengan aktivitas sintetis bahan mentah
(bahan baku) berupa molekul sederhana dan molekul kompleks. Tahapan yang
dilalui selama melangsungkan proses tersebut adalah sebagai berikut :
a. Tahap pembelahan sel, yaitu sel
induk membelah menjadi beberapa sel anak.
b. Tahap pembentangan, yaitu pembesaran
atau peningkatan volume sel anak. Pada sel tumbuhan, peningkatan tersebut
biasanya disebabkanoleh penyerapan air kedalam vakuola.
c. Tahap pematangan, yaitu perkembangan
sel anak yang telah mencapai ukuran tertentu menjadi bentuk khusus
(terspesialisasi) melalui proses diferensiasi. Pada akhirnya terbentuk
jaringan, organ, dan individu.
2. Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan Faktor-faktor
yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman :
a.
Faktor Internal
· Gen
Setiap
jenis tumbuhan membawa gen untuk sifat-sifat tertentu, seperti berbatang
tinggi atau berbatang rendah. Tumbuhan yang
mengandung gen ‘baik’ dan didukung oleh lingkungan yang sesuai akan.memperlihatkan pertumbuhan yang
baik.
· Hormon
Hormon pada tumbuhan juga memegang peranan penting dalam proses
perkembangan dan pertumbuhan.
Auksin :
untuk membantu perpanjangan sel
Giberelin :untuk
pemanjangan dan pembelahan sel
Sitokinin :
untuk menggiatkan pembelahan sel
Etilen :untuk
mempercepat buah menjadi matang
Asam traumalin :
Merangsang pemebelahan sel di bagian tumbuhan yang luka
Kalin :
Merangsang pembentukan organ tumbuhan sbb :
-
Rizokalin : Untuk pembentukan akar
-
Aulokalin : Untuk pembentukan batang
-
Filokalin : Untuk pembentukan daun
-
Antokalin : Untuk pembentukan bunga
b. Faktor
Eksternal
· Air
Fungsi
air antara lain :
- Untuk Fotosintesis
- Mengaktifkan reaksi-reaksi enzim
- Membantu proses perkecambahan biji
- Menjaga (mempertahankan) kelembapan
- Untuk transpirasi
- Meningkatkan tekanan turgor sehingga
merangsang pemebelahan sel
- Menghilangkan asam asbisat
· Suhu / Temperatur Lingkungan
Tinggi rendah suhu menjadi salah satu faktor yang menentukan tumbuh
kembang, reproduksi dan kelangsungan hidup dari
tanaman. Suhu yang baik bagi tumbuhan adalah antara 22°C-37°C. Temperatur yang
lebih atau kurang dari batas normal tersebut dapat mengakibatkan pertumbuhan
yang lambat atau berhenti.
· Kelembaban Udara
Kadar air dalam udara dapat mempengaruhi pertumbuhan serta perkembangan
tumbuhan. Tempat yang lembab menguntungkan bagi tumbuhan di mana
tumbuhan dapat mendapatkan air lebih mudah serta berkurangnya penguapan yang
akan berdampak pada pembentukan sel yang lebih cepat.
· Cahaya Matahari
Sinar matahari sangat dibutuhkan oleh tanaman untuk dapat melakukan
fotosintesis (khususnya tumbuhan hijau). Jika suatu tanaman kekurangan cahaya
matahari, maka tanaman itu bisa tampak pucat dan warna tanaman itu
kekuning-kuningan (etiolasi). Pada kecambah, justru sinar matahari dapat
menghambat proses pertumbuhan.
· Nutrien
Tumbuhan memerlukan nutrien untuk kelangsungan hidupnya. Nutrien yang
dibutuhkan dalam jumlah banyak disebut unsur makro (makronutrien). Unsur makro
misalnya karbon, oksigen, hidrogen, nitrogen, sulfur, kalium, kalsium, fosfor,
dan magnesium. Sedangkan nutrien yang dibutuhkan tumbuhan dalam jumlah sedikit
disebut unsur mikro (Mikronutrien). Contoh unsur mikro adalah klor, besi,
boron, mangan, seng, tembaga, dan molibdenum.
Kekurangan nutrien di
tanah atau media tempat tumbuhan hidup menyebabakan tumbuhan mengalami
defisiensi. Defisiensi mengakibatkan tumbuhan menjadi tumbuh dan berkembang
dengan tidak sempurna.
· Kelembapan
Kelembapan ada kaitannya dengan laju transpirasi melalui daun, karena
transpirasi akan terkait dengan laju pengangkutan air dan unsur hara terlarut.
Jika kondisi lembap dapat dipertahankan, akan banyak air yang diserap dan lebih
sedikit yang diuapkan. Kondisi ini mendukung aktivitas pemanjangan sel sehingga
sel-sel lebih cepat mencapai ukuran maksimum dan tumbuhan membesar.
B. Hipotesis
Biji kacang hijau yang tumbuh di tempat gelap akan tumbuh lebih cepat
dibandingkan biji kacang hijau yang tumbuh di tempat yang terkena
matahari.
BAB
II
PENELITIAN
·
Alat dan bahan :
Alat :
1. Gelas
air mineral 2 buah
2. Cetok
1 buah
3. Pisau 1
buah
4. Penggaris
1
buah
5. Spidol 1
buah
6. Kardus 2
buah
7.
Sprayer (alat untuk
menyiram tanaman) 1 buah
Bahan :
1. Kacang
hijau
2. Tanah
3. Air
·
Cara kerja :
1.
Merendam
kacang hijau semalaman.
2.
Menyiapkan
alat dan bahan.
3.
Memberi
lubang kecil pada bagian bawah gelas mineral menggunakan pisau.
4.
Memberi
nama masing-masing gelas, yaitu : gelas A, gelas B,
5.
Memasukkan
tanah kedalam gelas A dan B menggunakan cetok.
6.
Memasukkan
kacang hijau ke dalam gelas air mineral masing-masing 5 biji (biji kacang hijau
yang ditanam merupakan biji yang sebelumnya telah direndam dalam air selama 1
malam).
7.
Memberikan
perlakuan berbeda pada masing-masing gelas, sbb:
a.
Gelas
A diletakkan di tempat terang.
b.
Gelas
B diletakkan di tempat gelap tanpa sumber
8.
Menyiram
menggunakan sprayer pada masing-masing gelas setiap hari.
9.
Mengukur
pertumbuhan pada masing-masing gelas setiap hari.
10.
Mencatat
pertumbuhan gelas A dan gelas B (hari pertama sampai hari ke-10 dimana saat
pertumbuhan mulai menemui grafik konstan.
·
Tabel penelitian :
Hari
|
Gelas
A
|
Gelas
B
|
1
|
0.5
|
0.3
|
2
|
1
|
0.7
|
3
|
2.5
|
2.2
|
4
|
7
|
6
|
5
|
11
|
16
|
6
|
13.5
|
21
|
7
|
16
|
26
|
8
|
20
|
28
|
9
|
23
|
30
|
10
|
25
|
35
|
Rata-rata
|
11.95
|
16.52
|
Keterangan
pengamatan:
·
Pada hari
pertama penelitian, bijinya mulai berkecambah.
·
Hari kedua
akar dan batang mulai bertambah panjang.
·
Hari ketiga
daun mulai menunjukkan wujudnya.
·
Hari
keempat-terakhir (6) kacang hijau sudah menjadi tumbuhan yang utuh.
BAB
III
PEMBAHASAN
Jika
dilihat tabel hasil pengamatan pada praktikum ini di dapatkan hasil yaitu:
- Tanaman satu dengan tanaman lainnya di dalam media tanam yang sama ada yang pertumbuhannya lebih cepat dan ada yang lambat. Ini dikarenakan adanya kompetisi antara tanaman kacang hijau satu dengan yang lainnya yang disebabkan karena peletakkan biji satu yang berdekatan dengan biji lainnya pada saat penanaman. Faktor gen juga sangat mempengaruhi hal tersebut, karena tidak semua biji membawa gen yang ‘baik’ sehingga ada tanaman yang lebih cepat pertumbuhannya dan ada juga yang lambat.
- Tanaman yang ditanam di tempat gelap, terlihat tanaman kacang hijau tumbuh lebih panjang daripada normalnya. Peristiwa itu terjadi karena pengaruh fitohormon, terutama hormon auksin. Fungsi utama hormon auksin adalah sebagai pengatur pembesaran sel dan memacu pemanjangan sel di daerah belakang meristem ujung. Hormon auksin ini sangat peka terhadap cahaya matahari. Bila terkena cahaya matahari, hormon ini akan terurai dan rusak. Pada keadaan yang gelap, hormon auksin ini tidak terurai sehingga akan terus memacu pemanjangan batang. Akibatnya, batang tanaman akan lebih panjang jika ditanam di tempat yang gelap, tetapi dengan kondisi fisik tanaman yang kurang sehat, akar yang banyak dan lebat, batang terlihat kurus tidak sehat, warna batang dan daun pucat serta kekurangan klorofil sehingga daun berwarna kuning. Peristiwa ini disebut etiolasi.
- Tanaman ditanam di tempat terang, kacang hijau terlihat tumbuh lebih pendek daripada yang ditanam di tempat gelap. Peristiwa itu juga terjadi karena pengaruh fitohormon, terutama hormon auksin. Seperti yang telah dijelaskan di atas, hormon auksin ini akan terurai dan rusak sehingga laju pertambahan tinggi tanaman tidak terlalu cepat. Akibatnya, batang tanaman akan lebih pendek, tetapi dengan kondisi fisik tanaman yang sehat, subur, batang terlihat gemuk, daun terlihat segar dan berwarna hijau serta memiliki cukup klorofil.
- Tanaman satu dengan tanaman lainnya di dalam media tanam yang sama ada yang pertumbuhannya lebih cepat dan ada yang lambat. Ini dikarenakan adanya kompetisi antara tanaman kacang hijau satu dengan yang lainnya yang disebabkan karena peletakkan biji satu yang berdekatan dengan biji lainnya pada saat penanaman. Faktor gen juga sangat mempengaruhi hal tersebut, karena tidak semua biji membawa gen yang ‘baik’ sehingga ada tanaman yang lebih cepat pertumbuhannya dan ada juga yang lambat.
- Tanaman yang ditanam di tempat gelap, terlihat tanaman kacang hijau tumbuh lebih panjang daripada normalnya. Peristiwa itu terjadi karena pengaruh fitohormon, terutama hormon auksin. Fungsi utama hormon auksin adalah sebagai pengatur pembesaran sel dan memacu pemanjangan sel di daerah belakang meristem ujung. Hormon auksin ini sangat peka terhadap cahaya matahari. Bila terkena cahaya matahari, hormon ini akan terurai dan rusak. Pada keadaan yang gelap, hormon auksin ini tidak terurai sehingga akan terus memacu pemanjangan batang. Akibatnya, batang tanaman akan lebih panjang jika ditanam di tempat yang gelap, tetapi dengan kondisi fisik tanaman yang kurang sehat, akar yang banyak dan lebat, batang terlihat kurus tidak sehat, warna batang dan daun pucat serta kekurangan klorofil sehingga daun berwarna kuning. Peristiwa ini disebut etiolasi.
- Tanaman ditanam di tempat terang, kacang hijau terlihat tumbuh lebih pendek daripada yang ditanam di tempat gelap. Peristiwa itu juga terjadi karena pengaruh fitohormon, terutama hormon auksin. Seperti yang telah dijelaskan di atas, hormon auksin ini akan terurai dan rusak sehingga laju pertambahan tinggi tanaman tidak terlalu cepat. Akibatnya, batang tanaman akan lebih pendek, tetapi dengan kondisi fisik tanaman yang sehat, subur, batang terlihat gemuk, daun terlihat segar dan berwarna hijau serta memiliki cukup klorofil.
Beberapa
faktor yang menyebabkan perbedaan pertumbuhan diantara tumbuhan-tumbuhan
tersebut yaitu :
1. Faktor Cahaya
Cahaya bermanfaat bagi tumbuhan terutama sebagai energi yang nantinya digunakan untuk proses fotosintesis. Cahaya juga berperan dalam proses pembentukan klorofil. Akan tetapi cahaya dapat bersifat sebagai penghambat (inhibitor) pada proses pertumbuhan, hal ini terjadi karena cahaya dapat memacu difusi auksin ke bagian yang tidak terkena cahaya. Sehingga, pada proses perkecambahan yang diletakkan di tempat yang gelap akan menyebabkan terjadinya etiolasi dimana kacang hijau tumbuh lebih panjang namun tidak subur pertumbuhannya.
1. Faktor Cahaya
Cahaya bermanfaat bagi tumbuhan terutama sebagai energi yang nantinya digunakan untuk proses fotosintesis. Cahaya juga berperan dalam proses pembentukan klorofil. Akan tetapi cahaya dapat bersifat sebagai penghambat (inhibitor) pada proses pertumbuhan, hal ini terjadi karena cahaya dapat memacu difusi auksin ke bagian yang tidak terkena cahaya. Sehingga, pada proses perkecambahan yang diletakkan di tempat yang gelap akan menyebabkan terjadinya etiolasi dimana kacang hijau tumbuh lebih panjang namun tidak subur pertumbuhannya.
2. Faktor Suhu
Suhu
yang cukup (suhu ruangan) dapat mengoptimalkan kerja hormon-hormon tumbuhan
karena kerja enzim/hormon (faktor internal) tumbuhan sangat dipengaruhi oleh
suhu lingkungan. Semakin panas atau dingin suhu ruangan maka hormon tumbuhan
semakin tidak bekerja.
3. Faktor Air dan Nutrisi
Air
sangat diperlukan oleh tumbuhan sebagai media terjadinya reaksi kimia, dan
tanaman hijau yang kekurangan air lambat laun akan layu.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilakukan
dapat ditarik kesimpulan yaitu sebagai berikut.
1. Tanaman kacang hijau yang tumbuh di
daerah gelap tumbuh lebih optimal dan cepat karena peristiwa etiolasi dan tidak
terurainya hormon auksin, sehingga akan terus memacu pertumbuhan batang kacang
hijau. Meskipun tanaman kacang hijau ini tumbuh lebih tinggi, tetapi dengan
kondisi fisik tanaman yang kurang baik, batang terlihat kurus tidak sehat,
warna batang dan daun pucat serta kekurangan klorofil sehingga daun terlihat
pucat.
2. Tanaman kacang hijau
yang diletakkan di tempat terang tumbuh lebih pendek karena hormon auksin ini
akan terurai dan terhambat karena terkena cahaya dan rusak sehingga laju
pertambahan tinggi tanaman tidak terlalu cepat. Meskipun tanaman kacang hijau
ini tumbuh lebih pendek, tetapi dengan kondisi fisik tanaman yang sehat, subur,
batang terlihat gemuk, daun terlihat segar dan berwarna hijau serta memiliki
cukup klorofil.
B. Saran
·
Dalam
melakukan suatu percobaan, lebih baik melakukan percobaan di tempat yang
sekiranya tidak ada sesuatu yang mengganggu seperti hama tanaman, hewan,
sehingga percobaan akan aman dan berhasil.
·
Dalam
mengukur tinggi kecambah, harus dilakukan secara teliti.
·
Dalam
melakukan percobaan, hendaknya memperhatikan kualitas kacang hijau yang akan
ditanam dan memperhatikan kondisi lingkungan yang sesuai dengan apa yang ingin
diteliti sehingga hasil percobaan itu baik dan valid.
DAFTAR PUSTAKA
·
Srikini,
Suharno, dkk. 2006. BIOLOGI untuk SMA Kelas XII. Jakarta. Penerbit
Erlangga
·
Diah,
Ayulina, dkk. 2011. BIOLOGY 3A for Senior High School Grade II Semester
1. Jakarta. Esis
· Irnaningtyas, dkk. 2013. BIOLOGI untuk SMA Kelas XII.
Jakarta. Penerbit Erlangga
0 komentar:
Posting Komentar